Pentingnya Punya Dana Lebih untuk Renovasi Rumah

Uncategorized9 Dilihat

Renovasi rumah sering kali dianggap sebagai momen menyenangkan. Akhirnya bisa memperbaiki bagian rumah yang rusak, menambah ruang baru, atau sekadar memberi sentuhan segar agar rumah terasa lebih nyaman. Namun, siapa pun yang pernah menjalani renovasi tahu bahwa proses ini tidak selalu berjalan mulus. Biaya yang sudah dihitung di awal sering kali “melar” karena ada kebutuhan tambahan yang tidak terduga.

Karena itu, menyiapkan dana cadangan menjadi strategi yang bijak. Banyak ahli keuangan menyarankan untuk mengalokasikan sekitar 10–20% dari total anggaran renovasi sebagai dana darurat. Angka ini memang tidak sedikit, tetapi perannya sangat penting agar proyek tetap berjalan lancar tanpa harus panik mencari tambahan dana mendadak.

Kenapa Renovasi Sering Membengkak?

Sebelum membahas lebih jauh soal dana cadangan, penting memahami dulu kenapa renovasi rumah sangat rawan dengan pengeluaran ekstra. Beberapa penyebab paling umum antara lain:

Kerusakan tersembunyiSaat membongkar dinding atau lantai, sering kali muncul masalah yang sebelumnya tidak terlihat, seperti pipa bocor, kabel listrik yang tidak aman, atau struktur kayu yang lapuk. Masalah-masalah ini harus segera ditangani agar tidak membahayakan penghuni rumah.

Kenaikan harga materialHarga bahan bangunan sangat fluktuatif, terutama jika renovasi berlangsung cukup lama. Kenaikan harga semen, besi, atau keramik bisa membuat anggaran awal tidak lagi sesuai.

Perubahan desain di tengah jalanTidak sedikit orang yang mengubah desain setelah renovasi berjalan. Misalnya, awalnya ingin lantai keramik biasa, lalu tergoda menggunakan granit. Atau tadinya hanya ingin mengganti cat, lalu menambah wallpaper. Semua perubahan ini otomatis menambah biaya.

Tenaga kerja tambahanKadang, pekerjaan ternyata lebih kompleks dari perkiraan, sehingga butuh tenaga tambahan. Hal ini juga membuat ongkos tukang meningkat.

Pentingnya Dana Cadangan

Di sinilah fungsi dana cadangan bekerja. Dengan menyisihkan 10–20% dari total anggaran renovasi, kamu bisa tetap merasa aman meskipun ada biaya tambahan. Misalnya, jika renovasi rumah diperkirakan membutuhkan Rp100 juta, maka setidaknya Rp10–20 juta harus disisihkan khusus sebagai dana cadangan.

Dana ini bukan berarti harus langsung digunakan. Jika renovasi berjalan lancar dan tidak ada kebutuhan tambahan, dana tersebut bisa dialihkan kembali untuk tujuan lain misalnya ditabung, diinvestasikan, atau dipakai untuk membeli perabot baru.

Namun, jika ternyata ada pengeluaran mendadak, kamu tidak perlu panik mencari pinjaman darurat atau mengorbankan kebutuhan lain. Dengan kata lain, dana cadangan adalah “jaring pengaman” agar renovasi tetap terkendali.

Ketika Biaya Renovasi Membengkak

Bayangkan seorang pasangan muda di Jakarta yang ingin merenovasi rumah mereka. Anggaran awal disusun dengan rapi sebesar Rp150 juta untuk memperluas dapur dan memperbaiki kamar mandi.

Namun, ketika proses renovasi dimulai, tukang menemukan pipa air yang sudah berkarat parah dan harus diganti total. Biaya tambahan yaitu Rp12 juta. Lalu, mereka juga memutuskan mengganti keramik biasa dengan marmer agar lebih estetik. Biaya tambahan lagi sebesar Rp15 juta. Total anggaran akhirnya membengkak menjadi Rp177 juta.

Untungnya, sejak awal mereka sudah menyiapkan dana cadangan 20% (Rp30 juta). Jadi, biaya tambahan sebesar Rp27 juta masih bisa tertutupi tanpa harus mengganggu keuangan bulanan atau berutang ke sana-sini.

Tips Mengelola Anggaran Renovasi

Agar renovasi berjalan lebih tenang, ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan:

1. Buat rencana anggaran detail

Tuliskan semua kebutuhan, mulai dari material, upah tukang, hingga perizinan. Semakin detail, semakin kecil kemungkinan ada yang terlewat.

2. Diskusikan dengan kontraktor

Mintalah estimasi biaya dari kontraktor atau tukang, termasuk kemungkinan biaya tambahan. Komunikasi yang jelas akan membantu meminimalisasi kejutan.

3. Siapkan dana cadangan terpisah

Pisahkan dana cadangan dalam rekening berbeda agar tidak tercampur dengan anggaran utama. Dengan begitu, dana tersebut hanya dipakai ketika benar-benar ada kebutuhan darurat.

4. Utamakan prioritas

Jika dana terbatas, fokuslah pada renovasi yang sifatnya mendesak terlebih dahulu. Misalnya, perbaikan atap bocor lebih penting dibanding menambah taman belakang.

5. Hindari perubahan mendadak

Godaan untuk mengubah desain memang besar, namun setiap perubahan berarti biaya tambahan. Pastikan kamu sudah mantap dengan desain sebelum renovasi dimulai.

Pinjaman Sebagai Solusi Tambahan

Meski sudah menyiapkan dana cadangan, kadang tetap saja ada kebutuhan yang melampaui perkiraan. Dalam kondisi seperti ini, pinjaman online pribadi bisa menjadi solusi.

Produk pinjaman saat ini hadir dengan proses yang lebih cepat, bisa dilakukan langsung dari ponsel, dan tenor yang fleksibel sesuai kemampuan. Selama digunakan dengan bijak, pinjaman dapat membantu melancarkan renovasi rumah tanpa harus menunda pekerjaan penting.

Renovasi rumah adalah investasi jangka panjang yang tidak hanya mempercantik hunian, tetapi juga menambah kenyamanan hidup. Namun, risiko pengeluaran dadakan selalu ada. Karena itu, menyiapkan dana cadangan sebesar 10–20% dari total anggaran sangat penting agar renovasi berjalan mulus tanpa stres finansial.

Jika ternyata dana cadangan masih kurang, jangan panik. Saat ini sudah tersedia berbagai layanan pinjaman hingga Rp100 juta untuk renovasi rumah yang aman, terpercaya, dan praktis. Dengan proses cepat, langsung dari hape, serta pilihan tenor yang bisa disesuaikan, kamu bisa melengkapi kebutuhan renovasi tanpa harus menunda.

Ketika kamu membutuhkan dana cepat dan aman untuk kebutuhan mendadak seperti renovasi rumah, kamu dapat memanfaatkan Neo Pinjam di neobank dari Bank Neo Commerce. Kini, Neo Pinjam menyediakan limit pinjaman hingga Rp100 juta untuk renovasi rumah dengan tenor lebih panjang yaitu sampai dengan 24 bulan. 

Selain itu, pinjaman cepat cair ini juga bebas biaya admin saat pencairan. Meskipun mudah dan cepat, pengajuan pinjaman ini tetap melalui evaluasi kelayakan untuk menjaga keamanan pengguna dan mencegah risiko kredit bermasalah.

Download neobank di PlayStore atau App Store dan pinjaman online proses cepat di Neo Pinjam sekarang. Kunjungi link Neo Pinjam untuk tahu info lengkap serta syarat & ketentuan mengenai Neo Pinjam.

***

PT Bank Neo Commerce Tbk berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia (BI), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Artikel ini juga tayang di VRITIMES