Strategi PTPP dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan di Tengah Dinamika Industri Konstruksi Nasional dan Tantangan Global

Uncategorized18 Dilihat

Jakarta, 17 September 2025 – PT PP (Persero) Tbk (“PTPP”) perusahaan konstruksi dan investasi nasional di bawah naungan Danantara Indonesia, melakukan Public Expose Live tahun 2025 secara online. Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Utama Novel Arsyad, Direktur Keuangan Agus Purbianto, Direktur Strategi Korporasi dan HCM I Gede Upeksa Negara, Direktur Manajemen Risiko & Legal Tommy Wiranata Anwar, dan Direktur Operasi Bidang Gedung Yuyus Juarsa.

Pada tahun 2025, PTPP memiliki strategi perusahaan yaitu Back to Core dimana Perseroan kembali fokus pada kompetensi sebagai perusahaan jasa konstruksi dengan terus meningkatkan kualitas dengan menerapkan inovasi dan teknologi Building Information Modelling (BIM) dan pemanfaatan Lean Construction untuk meningkatkan efektifitas, menjunjung tinggi aspek safety pada proyek-proyek yang telah diamanahkan. Strategi PTPP selanjutnya yaitu pengelolaan portfolio untuk optimalisasi divestasi dan restrukturisasi anak usaha serta entitas asosiasi untuk menurunkan leverage level, pemilihan portfolio yang prudent dengan terus memperkuat manajemen risiko.

Sampai dengan bulan Agustus tahun 2025, PTPP berhasil mencatatkan perolehan nilai kontrak sebesar Rp15,28 Triliun. Pencapaian ini memiliki kenaikan sebesar 29,6% atau setara dengan Rp3,49 Triliun dari perolehan bulan Juli 2025. Perolehan nilai kontrak baru tersebut didominasi oleh proyek dengan sumber dana BUMN sebesar 51,2%, swasta sebesar 31%, dan pemerintah sebesar 17,8%. Adapun dari sisi segmentasi proyek, perolehan kontrak baru kontribusi tertinggi yaitu pada sektor pertambangan sebesar 19,5%, gedung sebesar 17,81%, power plant sebesar 17,56%, jalan dan jembatan sebesar 15,81%, pelabuhan sebesar 15,26%, minyak dan gas sebesar 5,39%, irigasi sebesar 4,63%, bendungan sebesar 1,78%, bandara sebesar 1,40%, serta industri sebesar 0,85%. Beberapa proyek dengan nilai kontrak jumbo yang telah diraih sampai dengan bulan Agustus 2025 yaitu diantaranya Proyek PLTGU Batam-1 120MW senilai Rp2,68 Triliun, Proyek New Priok East Access Phase II (NPEA) senilai Rp2,33 Triliun, Proyek ITACHA 2 Haul Road senilai Rp1,93 Triliun, dan Proyek Kataraja Toll Road Phase 2 senilai Rp1,35 Triliun.

Direktur Utama PTPP Novel Arsyad menyampaikan komitmen untuk terus meningkatkan kinerja Perseroan dengan menitikberatkan pada strategi yang terintegrasi. “Kami akan tetap konsisten pada back to core business, sembari mengelola portofolio melalui divestasi serta restrukturisasi anak usaha guna menurunkan leverage. Perseroan juga akan menerapkan pengelolaan yang prudent dengan melakukan optimalisasi bisnis yang mendukung core business, memperkuat pemanfaatan inovasi dan teknologi, serta memastikan penerapan prinsip ESG di setiap lini kegiatan,” ucap Novel. Selanjutnya Novel juga menegaskan bahwa Strategi ini menjadi fondasi penting bagi keberlangsungan bisnis dan daya saing perusahaan di masa depan, “Seluruh langkah strategis ini kami jalankan tidak lain untuk mempertahankan konsistensi PTPP sebagai pelopor jasa konstruksi dengan trademark kualitas terbaik, demi menghadirkan nilai tambah bagi para pemegang saham dan stakeholder, sekaligus memberi manfaat yang nyata bagi masyarakat dan lingkungan sekitar,” tegas Novel.

–SELESAI–

Artikel ini juga tayang di VRITIMES