Tak Perlu Tunggu Kondisi Ideal untuk Mulai Investasi, Benarkah?

Uncategorized5 Dilihat

Banyak orang punya pola pikir seperti ini: “Aku bakal mulai investasi pensiun nanti kalau gaji sudah naik, kalau cicilan udah lunas, atau kalau tabungan udah aman.” Kedengarannya masuk akal. Siapa sih yang tidak mau kondisi keuangan stabil dulu sebelum mikirin masa depan?

Tapi kenyataannya, menunggu sampai “ideal” itu bisa jadi jebakan. Karena sering kali, kondisi ideal itu tidak pernah benar-benar datang. Selalu ada alasan baru: biaya renovasi rumah, pendidikan anak, atau kebutuhan mendesak lain yang bikin rencana pensiun terus tertunda.

Padahal, justru semakin cepat kita mulai, semakin ringan beban yang harus ditanggung di masa depan.

Mengapa Menunda Investasi Itu Berisiko?

Investasi untuk pensiun itu bukan soal seberapa besar uang yang dimasukkan, tapi seberapa panjang waktu yang kita punya untuk mengembangkan dana lewat bunga majemuk (compound interest).

Bayangkan dua orang:

– Rina mulai investasi Rp500 ribu per bulan sejak usia 25 tahun.

– Doni baru mulai investasi Rp1 juta per bulan di usia 35 tahun.

Keduanya sama-sama berhenti di usia 55 tahun, dengan asumsi imbal hasil 10% per tahun.

Hasil akhirnya? Meski Doni menyetor dua kali lipat setiap bulan, jumlah tabungan pensiunnya kalah jauh dibanding Rina. Kenapa? Karena Rina punya 10 tahun tambahan untuk membiarkan uangnya “beranak pinak.”

Inilah yang disebut kekuatan waktu. Semakin lama uang bekerja, semakin besar hasilnya. Jadi, menunda sama saja dengan mengorbankan potensi keuntungan.

Kondisi Keuangan Ideal Itu Mitos

Banyak orang berpikir, “Aku mulai nanti aja, tunggu gaji naik.” Faktanya, ketika gaji naik, biasanya gaya hidup ikut naik. Yang tadinya cukup dengan motor, jadi ingin mobil. Yang tadinya liburan ke dalam negeri, jadi tergoda liburan ke luar negeri.

Begitu juga dengan cicilan. Setelah satu cicilan selesai, biasanya muncul cicilan baru renovasi rumah, gadget, bahkan pinjaman konsumtif. Artinya, kalau nunggu semua beres, kemungkinan besar tidak akan pernah mulai.

Kondisi “ideal” itu lebih mirip fatamorgana, terlihat jelas dari jauh, tapi semakin dikejar, semakin menjauh.

Mulai Kecil Lebih Baik Daripada Tidak Sama Sekali

Banyak orang mikir, investasi pensiun harus dimulai dengan jumlah besar. Padahal, kuncinya bukan besar kecilnya, tapi konsistensi.

Kalau saat ini hanya mampu Rp100 ribu per bulan, itu sudah cukup sebagai awal. Nanti, seiring penghasilan naik, kamu bisa tingkatkan jumlahnya.

Cara Praktis Memulai Meski Keuangan Belum Ideal

1. Pisahkan tabungan darurat dan investasi

Jangan sampai uang untuk kebutuhan mendesak malah tersangkut di instrumen investasi. Minimal punya dana darurat 3–6 kali pengeluaran bulanan dulu, lalu baru berani rutin investasi.

2. Gunakan prinsip 50/30/20

Alokasikan 50% untuk kebutuhan, 30% untuk gaya hidup, 20% untuk tabungan dan investasi. Dari 20% itu, sisihkan sebagian khusus untuk pensiun.

3. Mulai dari instrumen yang sederhana

Tidak perlu langsung ke saham atau properti. Reksa dana pasar uang, obligasi ritel, atau tabungan pensiun bisa jadi titik awal yang aman dan mudah diakses.

Antara “Menunggu” dan “Memulai”

Bayangkan dua sahabat, Budi dan Sari. Budi selalu bilang, “Aku bakal mulai investasi nanti kalau gaji udah cukup.” Tapi tiap tahun, selalu ada alasan baru yaitu cicilan motor, biaya nikah, lalu renovasi rumah. Akhirnya, sampai usia 40 tahun, tabungan pensiunnya masih kosong.

Sementara Sari mulai dari kecil, Rp200 ribu per bulan sejak usia 25. Saat gajinya naik, ia tingkatkan jadi Rp500 ribu. Meski sempat ada cicilan rumah, dia tidak berhenti. Di usia 40, dana investasinya sudah lumayan berkembang.

Siapa yang lebih tenang menghadapi masa depan? Bisa jadi itu adalah Sari karena ia memilih memulai meski belum ideal.

Menunggu kondisi keuangan “sempurna” sebelum mulai investasi pensiun hanya akan membuatmu kehilangan waktu berharga. Waktu adalah aset paling mahal dalam investasi, dan setiap tahun yang terlewat berarti potensi keuntungan yang hilang.

Jadi, jangan tunggu gaji naik atau cicilan selesai baru mulai. Mulailah sekarang, meski kecil. Karena pada akhirnya, bukan soal siapa yang paling banyak menabung, tapi siapa yang paling konsisten dan paling awal memulainya.

Investasi untuk pensiun bukan tentang menunggu sampai siap, tapi tentang menyiapkan diri mulai dari sekarang.

Dari banyaknya instrumen investasi untuk pemula, kamu bisa coba deposito. Keuntungan deposito bagi orang yang baru mulai investasi adalah risikonya termasuk rendah dibandingkan dengan investasi saham. 

Salah satu produk deposito yang bisa kamu coba adalah Deposito WOW di neobank dari Bank Neo Commerce. Nikmati keuntungan deposito dari bunga yang kompetitif. Kamu juga bisa memilih tenor mulai dari 1 hingga 12 bulan. Ditambah, kamu bisa mulai membuka Deposito WOW dengan nominal kecil yaitu Rp100 ribu di neobank, yang sudah berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai cara investasi deposito aman.

Download neobank di PlayStore dan App Store dan buka Deposito WOW. Dapatkan kemudahan cara investasi deposito aman melalui Deposito WOW di neobank!

Kunjungi link Deposito WOW untuk tahu info lengkap serta syarat & ketentuan terbaru mengenai Deposito WOW.

***

PT Bank Neo Commerce Tbk berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia (BI), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Artikel ini juga tayang di VRITIMES