Dinamika Aksi Penyampaian Pendapat di Indonesia: Bagaimana Dampaknya bagi Industri Kripto?

Uncategorized6 Dilihat

Jakarta, 2 September 2025 – Dinamika aksi penyampaian pendapat yang terjadi di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir menimbulkan perhatian publik, termasuk dari pelaku industri keuangan digital. Pertanyaan utama yang muncul adalah sejauh mana kondisi ini memengaruhi pasar aset kripto di Tanah Air.

Jika menilik data perdagangan dari CoinMarketCap, pada 25 Agustus 2025 volume transaksi kripto di Indonesia tercatat lebih dari US$108,6 juta atau sekitar Rp1,78 triliun (kurs dolar AS Rp16.413). Namun, menjelang akhir pekan aktivitas melemah 6%–10%, menunjukkan kecenderungan pasar bergerak sideways dengan tekanan yang konsisten. Meski demikian, data ini tidak bisa semata-mata dikaitkan dengan situasi dalam negeri.

Tekanan Global Lebih Dominan

Di tingkat internasional, pasar kripto sedang menghadapi tekanan besar. Bitcoin sempat menembus level support penting di US$107.500 atau sekitar Rp1,76 miliar, memperkuat sentimen bearish yang melanda pasar global. 

Selain itu, melemahnya arus masuk dana ke ETF Bitcoin dan aksi jual besar-besaran oleh investor institusional menjadi katalis yang lebih kuat dalam menekan minat perdagangan. Hal ini mencerminkan karakter industri kripto yang bersifat global dan sangat terhubung dengan dinamika lintas negara.

Dampak Domestik: Lebih ke Psikologi Investor

Meski faktor global dominan, dinamika sosial-politik dalam negeri tetap memiliki pengaruh, terutama pada persepsi risiko dan psikologi investor ritel. Ketidakpastian bisa membuat sebagian pelaku pasar menunda aktivitas transaksinya sambil menunggu perkembangan lebih lanjut. Hal ini lazim terjadi pada industri yang sensitif terhadap stabilitas, di mana sentimen pasar sering kali bergerak lebih cepat daripada fundamentalnya.

CEO Tokocrypto, Calvin Kizana, menilai pentingnya stabilitas sosial dan politik sebagai fondasi pertumbuhan industri. “Kondisi yang penuh dinamika memang dapat menahan pertumbuhan jangka pendek, karena sebagian investor cenderung menunggu perkembangan lebih lanjut. Namun, kami optimis fundamental industri kripto di Indonesia tetap kuat. Minat jangka panjang terhadap aset digital masih tinggi, yang terlihat dari kontribusi trader baru,” jelasnya.

Optimisme Pertumbuhan Jangka Panjang

Di luar tekanan jangka pendek, prospek industri kripto di Indonesia tetap positif. Adopsi aset digital terus meningkat, terutama dari generasi muda yang semakin terbiasa dengan instrumen investasi digital.

Selain itu, tren global menunjukkan bahwa meskipun pasar kripto mengalami siklus naik-turun, adopsi institusional dan regulasi yang semakin jelas cenderung memperkuat pondasi jangka panjang industri ini.

Dengan kombinasi minat masyarakat yang tinggi, inovasi teknologi blockchain, serta komitmen pelaku industri untuk menjaga kepercayaan publik, pasar kripto Indonesia diperkirakan akan mampu bangkit kembali setelah fase ketidakpastian ini. Optimisme bahwa kondisi sosial-politik akan mereda menjadi landasan bagi pertumbuhan berikutnya, sehingga industri aset digital dapat terus berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi digital di Tanah Air.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES